Senin, 04 September 2017

dampak meminum obat kadaluarsa

10 Dampak Obat kadaluarsa
  1. Antibiotik Antibiotik merupakan obat yang dapat menginhibisi pertumbuhan atau bahkan membunuh bakteri, jamur dan protozoa. Mengkonsumsi antibiotik yang telah kadaluarsa dapat menimbulkan resistensi, membunuh bakteri yang justru diperlukan tubuh, dan bisa terjadi gangguan sistem biokimia dalam tubuh. Efek lainya, bisa mengganggu sistem ekskresi tubuh yaitu gangguan terhadap fungsi ginjal, mengingat bahan aktif utama senyawa antibiotik tertentu bersifat nefrotoksik atau racun bagi fungsi sistem ginjal. Tetracycline merupakan antibiotik spektrum luas yang dapat menyebabkan kerusakan pada tubulus renal atau gangguan kulit apabila dikonsumsi setelah tanggal kadaluarsa. Antibiotik harus disimpan pada suhu kamar dan jangan terkena sinar matahari. Harus diketahui syarat suatu antibiotik adalah harus efektif pada konsentrasi rendah, dapat menghambat pertumbuhan atau membunuh satu atau lebih jenis mikroorganisme, tidak boleh memiliki efek samping bersifat toksik yang signifikan, efektif melawan patogen, dapat disimpan dalam jangka waktu lama tanpa kehilangan aktivitasnya, dapat dieliminasi dari tubuh secara sempurna setelah pemberian dihentikan serta bersifat sangat stabil agar dapat diisolasi dan diproses dalam dosis yang sesuai, sehingga segera dapat diserap tubuh.
  2. Hormon Insulin digunakan dalam pengobatan beberapa jenis diabetes mellitus. Pasien dengan diabetes mellitus tipe 1 bergantung pada insulin eksogen (disuntikkan ke bawah kulit/subkutan) untuk keselamatannya karena kekurangan absolut hormon tersebut. Pasien dengan diabetes mellitus tipe 2 memiliki tingkat produksi insulin rendah atau kebal insulin dan kadang kala membutuhkan pengaturan insulin bila pengobatan lain tidak cukup untuk mengatur kadar glukosa darah.
  3. Enzim Ranpirnase disebut juga onconase merupakan enzim ribonuklease yaitu bekerja memecah RNA, ditemukan di Rana pipiens oocytes. Dalam klinis dikenal sebagai obat kemoterapi baru yang menjanjikan untuk kanker (mesothelioma). Obat enzim umumnya dipengaruhi suhu penyimpanan. Perubahan enzim karena pengaruh suhu disebut thermolabile.
  4. Vaksin Mumps Vaksin merupakan vaksin untuk mumps virus. Untuk menjaga kondisinya tetap baik vaksin ini biasa sisimpan di refrigerator. Mumps vaksin memiliki half life yang panjang yaitu 65 hari apabila disimpan pada suhu 23 C. Vaksin Campak yang telah dilarutkan hanya dapat digunakan pada hari itu juga (maksimum untuk 8 jam) dan itupun berlaku hanya jika vaksin selama waktu tersebut disimpan pada suhu 2°-8°C serta terlindung dari sinar matahari. Pelarut harus disimpan pada suhu sejuk sebelum digunakan.
  5. Antalgin  Antalgin yang kadaluarsa dapat menyebabkan kelainan pada darah merah atau mengkonsumsi.
  6. Parasetamol Parasetamol yang dikonsumsi terus menerus dan sudah lewat masa kadaluarsanya dapat menyebabkan gejala kerusakan hati.
  7. Symmetrel (amantadine) dan Flumadine (rimantidine) Obat anti-viral yang digunakan untuk mencegah dan mengobati influenza, dengan suhu dan penyimpanan yang baik masih bagus setelah 25 tahun. Obat-obatan dalam bentuk cair kurang stabil dibandingkan tablet, bubuk maupun kapsul.
  8. Obat kontrasepsi Obat kontrasepsi yang telah kadaluarsa tidak dapat mencegah terjadinya kehamilan. Pil KB harus disimpan pada tempat yang kering dan jauh dari sinar matahari. Masa kadaluarsanya adalah 5 tahun. Suntik KB disimpan pada suhu 15-30 C posisi tegak lurus menghadap ke atas dan jauhkan dari sinar matahari langsung.
  9. Sunscreen. Sebelum Anda konsumsi obat-obatan kadaluarsa apa pun, pertimbangkan apa hal terburuk yang mungkin terjadi jika ‘obatnya’ tidak bekerja. Jika obatnya adalah sunscreen, maka Anda bisa mengundang kanker kulit. “Jangan ragu untuk membuang sunscreen yang sudah kadaluarsa,. Jika Anda sering meletakkan botol sunscreen tersebut di tempat yang terkena sinar matahari langsung singkirkan saja bahkan sebelum tanggal kadaluarsa. Hawa panas yang intens bisa mempercepat pemecahan bahan-bahan aktif yang ada didalamnya, dan membuat kulit Anda tidak terlindungi.]
  10. Aspirin. Berbagai hasil penelitian telah menunjukkan bahwa aspirin kehilangan efektivitasnya seiring waktu. Dalam satu studi yang dipublikasikan di JAMA Internal Medicine, dr. Cantrell dan koleganya menemukan bahwa aspirin yang berumur satu dekade hanya memiliki sisa 1% dari kemampuan awalnya. Lalu, bagaimana dengan aspirin dalam kemasan botol satu tahun setelah tanggal kadaluarsa? Dalam kasus seperti ini, percayai hidung Anda. Aspirin yang rusak terpecah menjadi asam asetat, yang baunya menyerupai cuka. Tidak berbahaya, tapi manfaatnya tidak akan efektif

Tidak ada komentar:

Posting Komentar